Tuesday, January 9, 2018

Mengatasi penyakit tanaman terong


Artikel kali ini saya bakal bahas tanaman terong tentang penyakit nya.
Pada arikel sebelum nya Saya juga sudah bahas artikel tentang Terong Disini
Berikut langsung saja ke topik pembahasan.

Penyakit utama terong

  • Geminivirus/Begomovirus/virus kuning

Gejala tanaman yg terinfeksi begomovirus/virus kuning sangat bervariasi diantara nya daun menguning,
keriting dan ukuran daun mengecil.
Pada umumnya tanaman yg terinfeksi menjadi kerdil dan ruas-ruas pada percabangan memendek.
Jika menyerang pada fase pembungaan, bunga menjadi gugur.
Virus ini dsebarkan oleh kutu kebul/kutu putih/whitefly(Besimis tabaci).
Teknik pengendalian dapat dilakukan dengan mengamati perkembangan kutu kebul dari awal penanaman, membuang dan memusnahkan tanaman yg telah terinfeksi, mencabut dan memusnahkan gulma yg merupakan inang alternatif dari kutu kebul.
Pengendalian kutu kebul sebagai vektornya dengan aplikasi insektisida berbahan aktif berikut :
Abakmektin
Tiametoksam
Metidation
Diafenturion 

  • Hawar phomopsis

Penyebab penyakit ini adalah jamur phomopsis vexans. Gejala yg ditimbulkan adalah terjadi nya pembusukan pada bagian buah batang. Ciri khusus yg ditimbulkan adalah terdapat bintik² hitam pada bagian terserang dengan pola melingkar. Jika yg terseng adalah bagian pangkal batang, maka tanaman akan layu. 
Penyebaran jamur ini dapat melalui irigasi/saluran air ataupun percikan air dan juga melalui tanah. 
Teknik pengendalian dapa dilakukan dengan menjaga kelembaban tanaman agar tidak terlalu tinggi, membuang dan memusnahkan bagian tanaman terserang. 
Serta aplikasi FUNGISIDA berbahan aktip berikut :
Tebukozanol
Mankozeb
Difekonazol
Heksakonazol


  •  LAYU BAKTERI 

Layu bakteri pada tanaman terong disebabkan oleh bakteri ralstonia solanacearum. Bakteri ini mempunyai kisaran inang yg sangat luas diantara nya TERONG, TOMAT dan CABAI.
Gejala terkena penyakit ini :

  1. tanaman mendadak layu tanpa diawali gejala kekuningan pada daun. 
  2. Batang utama tampak hijau dan tegak, sedangkan tangkai daun dan helaian daun tampak layu pada siang hari
  3. Batang berwarna cokelatcokelat
Jika pangkal batang dipotong dicelupkan pada air jernih maka akan muncul aliran bakteri menyerupai asap.
Bakteri ini merupakan bakteri tular tanah dan dapat bertahan tanpa inang selama kurang lebih 2 tahun
Bakteri berkembang pada suhu yg hangat, kelembaban tinggi dan curah hujan yg tinggi.

Teknik pengendalian dilakukan dengan pergiliran tanaman, pencegahan dengan aplikasi BELERANG pada saat persiapan lahan, pemupukan rendah N agar tidak terlalu berair, mencabut tanaman yg sudah terinfeksi.
Dan juga mengaplikasikan BAKTERISIDA berbahan aktif berikut :
Streptomycine
Asam oksolinik
Dazomet 
 Dan sangat penting sekali yg perlu sobat Petani Indonesia ketahui dan di ingat²,
Hal-hal yang paling tidak boleh dalam proses pencampuran PESTISIDA :

  1. Formulasi yang sama tapi berbeda merek dagang
  2. WP + EC
  3. Pestisida + pupuk DaunDaun
Wajib di inget terus !!!
Jangan berani² anda mencoba nya bila tidak ingin berdampak buruk pada tanaman anda ya sobat

Baik semoga artikel ini bisa membantu sobat Petani indonesia yg ada dseluruh NUSANTARA.
Sekian dan Terima kasih bagi anda yg sudah mengunjungi blog saya
Tunggu update terbaru artikel saya selanjut nya 😉😉


No comments:

Post a Comment

Silakan kasih komentar kalian dibawah

Artikel terkait

Bagaimana cara mengatasi penyakit Patek/antraknosa atau krepek

Bagaimana sih cara mengatasi penyakit patek /antraknosa/krepek pada tanaman cabai??  Petani memang sedikit dbuat kewalahan dengan penyakit...