Wednesday, January 31, 2018

3 Cara Aplikasi Agens Hayati Trichoderma Sp Pada Tanaman Cabai

Jamur Trichoderma menjadi parasit bagi jamur patogen

Petani Indonesia - kira-kira beberapa hari yang lalu ada sobat Petani Indonesia yang mengirimi saya email via page kontak kepada saya,  yang menanyakan perihal aplikasi trichoderma dan Mikoriza.  Alhamdulillah, sekarang baru bisa saya posting  ditengah kondisi perpolitikan bangsa yang kian carut marut,  ditengah isu dan hingar bingar politik menjelang pilkada DKI pilpres 2019..

Butuh waktu dan tenaga untuk fokus agar banyak artikel lifetime bisa saya share ke sobat Setia Petani Indonesia,  walaupun harus merelakan absen bermain Mobile Legend, absen ngaskus, bahkan si pokemon go, juga harus saya Uninstall (karen boros batre )  namun saya sangat senang karena pengetahuan saya yang sedikit ini,  bisa saya bagikan kepada sobat Petani Indonesia hehe...

Tentu ini akan membuat saya lebih termotivasi untuk lebih banyak belajar lagi tentang dinamika pertanian.
Karena pada hakikatnya tidak ada yang pandai dan ahli dalam bidang pertanian.  Semua nya masih harus terus belajar dan belajar....  Hingga hingga akhir waktu nanti heee
Semua bisa di pelajari dengan hanya butuh kemauan dan jam terbang saja.!!!! 

Kembali ke topic,  sebelum nya terima kasih untuk attensinya. Mohon maaf karena kali ini baru bisa posting perihal aplikasi Trichoderma untuk Mikoriza insyaallah saya posting lain waktu. 
Berikut artikel nya. 

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa penggunaan pupuk dan pestisida kimia dapat menimbulkan dampak yang Negatif bagi tanah.
Walau dampak nya tidak dirasakan sekarang,  dampak pupuk dan pestisida kimia akan terasa di masa depan dan untuk memperbaiki nya pun butuh waktu yang cukup lama.

Oleh karena itu penggunaan pupuk dan pestisida kimia perlu kita kurangi, dan mulai beralih dengan menggunakan pupuk dan pestisida organik.

Salah satu nya yang berfungsi sebagai pupuk sekaligus pestisida organik adalah jamur Trichoderma Sp.

1. Sebagai Biofertilizer (pupuk organik) 

Trichoderma bekerja memperbaiki struktur tanah di sekitar perakaran tanaman dengan cara menguraikan zat-zat organik yang ada di dalam tanah.  Didalam tanah sebenar nya terdapat banyak zat organik,  namun dalam bentuk ukuran yang tidak dapat diserap oleh tanaman. 

Namun,  dengan aplikasi Trichoderma maka bagan organik tersebut akan di urai,  dan setelah diurai oleh Trichoderma,  zat-zat tersebut akan berubah menjadi ion-ion yang dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tanaman. 

Selain menghemat biaya,  karena dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia,  pemakaian Trichoderma sangat aman bagi lingkungan. 
Berbeda dengan pupuk kimia yang menyebabkan Mikroorganisme disekitar perakaran mati. Hanya saja aplikasi Trichoderma  proses nya tidak se-instan penggunaan pupuk kimia. 

2. Sebagai Biopesticide ( pestisida nabati/agen hayati) 

Trichoderma yang bersifat parasit terhadap jenis jamur lain ini,  bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan dan penyebaran patogen tular tanah penyebab penyakit perakaran seperti :
  • Fusarium
  • Oxsporum
  • Ralstonia Solanacearum
  • Rizoctonia Solani
  • Phytopthora Infestans dan lain-lain
Yang diketahui sebagai penyebab penyakit busuk akar,  busuk pangkal Batang yang menyebabkan tanaman cabai menjadi layu. 

Dengan menggunakan Trichoderma diharapkan Intensitas layu pada tanaman cabai dapat ditekan. 
Karena penyakit layu ini selalu menjadi momok yang menakutkan bagi setiap petani cabai. 

Aplikasinya bisa untuk semua tanaman Hortikultura, untuk bawang merah juga bisa.  Untuk dosis nya bisa menyesuaikan dengan dosis pupuk organik pada umum nya. 

 

Gambar Hifa Trichoderma yang melilit jamur Pythium dan Rhizoctonia,  Hifa Trichoderma menghisap sel-sel dari jamur tersebut serta mengeluarkan senyawa kimia yang dapat membunuh kedua nya.

Monday, January 29, 2018

Tips memilih PESTISIDA yang tepat

Tips memilih pestisida

Petani Indonesia  - memilih pestisida adalah suatu kegiatan yang slalu dilakukan PETANI sebelum melakukan Aplikasi pada tanaman.
Meski susah-susah gampang ini cukup penting dan sangat blas pada efektifitas dan efisiensi aplikasi pestisida.

Pemilihan pestisida yang tepat menyelamatkan tanaman dari serangan OPT, yang notanya tidak di inginkan.  Selain agar tanaman aman dari OPT, juga agar biaya operasi perawatan tidak mengalami pembengkakan.

Berikut ini beberapa tips yang bisa anda gunakan saat akan memilih pestisida :


1. Terkomputerisasi Terhadap Gejala Serangan OPT


Untuk mengetahui jenis PESTISIDA apa yang ingin anda gunakan, anda harus mengamati nya di bidang terkait hama penyakit yang menyerang.  Setiap hama penyakit memiliki "gejala serangan yang spesifik (khas) " saat terserang hama TRIPS misalnya akan menimbulkan gejala khas. 
Nahh lantas tinggal menghitung nilai batasan kontrolnya. 


2. Tentukan Jenis Pestisida Berdasarkan Kebutuhan. 


Saat semua jenis gejala serangan telah teridentifikasi,  langkah selanjutnya adalah menetukan jenis PESTISIDA. Apakah Insektisida, fungisida, Akarisida atau yang lainya. 


3. Menentukan Cara Kerja Yang Akan Dipakai SISTEMIK atau KONTAK, TRANSLAMINAR atau KOMBINASI. 


Misalnya setelah anda Analisa tanaman anda terserang hama penggerek Batang,  anda bisa menggunakan INSEKTISIDA SISTEMIK yang bisa masuk kedalam jaringan tanaman.  Atau juga disaat yang sama terserang hama Belalang atau Ulat,  maka untuk hasil yang efektif anda bisa mengkombinasikan bahan aktif SISTEMIK dan KONTAK secara bersamaan. 


PESTISIDA SISTEMIK setelah diaplikasikan itu akan masuk kedalam jaringan tanaman,  baik melalui stomata, daun atau meristem akar. 
Residu nya dapat bertahan lama dalam jaringan tanaman kira-kira sampai 1 minggu. 


PESTISIDA SISTEMIK berfungsi baik untuk pencegahan. 
Karena jika ada hama yang sedang daun yang masih mengandung Residu,  akan mengalami keracunan yang berakibat KEMATIAN. Meski begitu PESTISIDA SISTEMIK memliki kelemahan reaksinya yang agak lambat dengan PESTISIDA KONTAK. 
KELEBIHAN NYA bisa mengendalikan hama yang bersembunyi didalam jaringan seperti Penggerek Batang padi (penyebab sundep). 


4. Menentukan Jenis Bahan Aktif (Active Igredience) 


Bahan aktif adalah bahan yang terkandung dalam suatu PESTISIDA yang dapat membunuh hama dan penyakit pengganggu Tanaman.  Dalam pengendalian OPT dengan menggunakan bahan aktif dari kelas yang paling rendah seperti :
  • Mankozeb 
  • Propineb
  • Dan lain-lain
Biasa nya harga nya lebih murah sihh,  Jangan langsung yang tinggi kelas nya karena akan berdampak pada Tanaman. 

Demikian arikel ini tentang "Tips cara memilih pestisida yang tepat",
Dan semoga bermanfaat buat anda yang sudah mampir ke blog saya. 

TerimaKasih. 

Sunday, January 28, 2018

Penyebab bunga cabai gugur dan rontok


Bunga cabai rontok dan gugur


Petani Indonesia - Akhir-akhir ini,  memasuki awal tahun antusiasme petani menanam cabai sangat tinggi sekali.  Namun seperti pada tahun sebelumnya, masih terdapat kendala, salah satu nya,  Bunga cabai gugur/rontok. 
"Bagaimana kira-kira solusi nya?? "
Pertanyaan singkat dari anda yang sekarang ini mungkin sedang dalam masa penanaman cabai.

Namun pernyaan ini menurut saya kurang tepat.
Sebelum saya menjawab bagaimana solusi pertanyaan tersebut, kita harus tau apa penyebab dari bunga cabai rontok itu.
Hal jadi mengingat kan kita tentang bagaimana cara menanam cabai yang susah-susah gampang.

Kadang kita sudah paham teori dan pengalaman yang sebelum nya, namun karena rasa panik yang melanda akhirnya jadi bingung sendiri deh.
Kembali ke topik permasalahan tentang Penyebab bunga cabai gugur/rontok. 

Bunga cabai yang rontok adalah salah satu masalah yang muncul saat usia tanaman memasuki gereratif.  Bisa karena banyak faktor tapi tidak jauh dari teknik budidaya.
Baiklah mari kita analisa sama-sama,

Apa sih penyebab bunga cabai gugur/rontok. 

1. Kebanyakan NITROGEN

Memasuki masa pembungaan,  kebutuhan nitrogen cenderung menurun.  Hal ini dikarenakan nitrogen dibutuhkan banyak pada saat masa pertumbuhan, pembentukan cabang dan ranting tanaman. 

Seringkali ada saja petani yang memberi pupuk N berlebihan seperti UREA atau pupuk N tinggi pada tanaman cabai yang sedang masa berbunga. Tak lama kemudian yang berdampak pada bunga cabai nya banyak yang rontok. 

Pada kondisi ini sebaik nya hentikan penggunaan pupuk N tinggi. Mulai aplikasikan pupuk kalsium, boron serta kallum agar tangkai bunga lebih kokoh dan tidak mudah rontok. 


2. Serangan hama trips

 hama trips adalah hama yang sangat Setia menyerang tanaman cabai terutama pada ujung daun muda dan bunga.  Ujung daun yang cling dan mulus adalah salah satu tanda bahwa tanaman cabai anda  sehat dan aman dari serangan hama trips. 

Keberadaan hama trips pada bunga cabai nyatanya tak bisa dianggap sebelah mata, terutama populasinya melebihi ambang batas ekonomi. 

Diketahui juga ternyata trips juga suka menghirup cairan pada bunga cabai. Nahh ini lah sebab nya mengapa bunga cabai menjadi rontok.  Untuk mengatasi masalah ini, terlebih dulu anda mesti mensterilkan tanaman anda dari hama trips. 

Selain karena serangan hama trips,  bunga cabai pada tanaman yang terserang virus (gemini / mozaik) juga muda rontok.  Hal ini diduga akibat metabolisme dalam daun terganggu akibat serangan virus tersebut. 

3. Kekeringan

Kekeringan merupakan gejala tanaman yang mengalami kekurangan air.  Biasa nya terjadi pada musim kemarau dimana persedian air berkurang. 
Biasanya tanaman yang mengalami kekurangan air daunya menggulung ke atas. 

Saat kekeringan perkembangan tanaman menjadi terhambat. 
Jika kekeringan terjadi saat masa pembungaan maka bunga mudah sekali rontok.  Jika pada saat pembentukan buah,  maka buah menjadi tidak bobot. 

Mengatasinya dengan memperbaiki sistem irigasi atau pengairan,  sehingga kebutuhan air pada masing-masing masa pertumbuhan tercukupi. 

4. Overdosis pestisida

Aplikasi pestisida terutama kimia harus berdasarkan petunjuk, khususnya dosis.  Seringkali petani aplikasikan pestisida berlebihan sehingga menyebabkan gejala overdosis. 

Gejala overdosis ditunjukan dengan ujung daun (pupus) tanaman yang terbakar. Untuk mencegah agar tidak overdosis gunakan dosis anjuran paling minimal, jika masih belum efektif naikan sedikit demi sedikit hingga sampai dosis yang pas. 

Baca juga : Bahaya Pestisida 

5. Aplikasi ZPT Berlebihan

ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) atau (PGR) mempunyai fungsi untuk merangsang tanaman agar mudah berbunga, diluar musim sekalipun.
Biasa nya petani cabai memakai  ZPT Giberelin  untuk merangsang munculnya pembungaan serentak.

Namun perlu diperhatikan agar aplikasi nya berdasarkan dosis anjuran dan tidak berlebihan.
Walau berfungsi untuk memacu pembungaan, kalau berlebihan justru membuat buat bunga cabai rontok.

Bunga cabai rontok dan gugur
Tanaman cabai yang bunga nya gugur atau rontok

Nahh sobat Petani Indonesia,  itu lah beberapa faktor "penyebab bunga cabai gugur/rontok"
Berdasarkan penelitian/analisa kami seperti itu,  mungkin anda punya pengalaman yang berbeda terutama karena perbedaan geografi (tempat, lokasi)  iklim dan musim tanaman. 

Dan karena bunga cabai rontok disebabkan aspek budidaya, maka cara mencegah mengatasi bunga cabai rontok tentu memperbaiki dulu teknik budidaya nya. 

Jika ada kejadian bunga tanaman cabai anda rontok/gugur, coba analisa dan ingat-ingat, kira-kira mana penyebab nya. 
Jika sudah tau penyebabnya tinggal anda ambil langkah solusinya.  Perlahan namun pasti tanaman cabai anda akan pulih kembali. 

Semoga bermanfaat...!!!!!  
Jika menurut kalian artikel ini bermanfaat, mohon bagikan ke saudara,  kerabat atau teman anda yang lain,  supaya dapat membantu mereka juga yang blm tau. 
Sekian dan Terima Kasih.  😉😉

Salam hangat 


Aritikel lain :



Sunday, January 21, 2018

Kenapa terong saya menjadi busuk?

Kenapa terong saya pada busuk? 

Mungkin sebagian orang bertanya-tanya kenapa pada buah terong menjadi busuk?
Pada artikel kali ini saya akan memberi jawaban dari pertanyaan anda tentang penyebab terong menjadi busuk.

Tanaman terong dapat juga memiliki penyakit yang bukan hanya busuk pada buah atau Batang banyak penyakit yang bisa menyerang tanaman terong ini contoh nya seperti :

  • Virus kuning
  • Hawar phomopsis 
  • Layu bakteri
Tergantung gejala apa yang dialami pada tanaman terong itu sendiri, untuk keterangan lebih lanjut dan gejala yang dialami pada penyakit terong itu anda bisa baca artikel sebelumnya tentang Jenis penyakit terong
Apabila gejala nya terjadi pembusukan pada buah dan Batang tanaman terong itu disebabkan oleh penyakit jamur Hawar phomopsis. 

Saya akan jelasan lengkap tentang penyakit ini dan teknik cara pengendalian nya
Dan langsung bisa anda praktekan juga di rumah.


Hawar phomopsis

Penyebab penyakit ini adalah jamur phomopsis vexan. 
Gejala :
 yang ditimbulkan adalah terjadinya pembusukan pada buah dan Batang. 
Ciri khusus yang ditimbulkan adalah terdapat bintik-bintik hitam pada bagian yang terserang, dengan pola yang melingkar. 
Jika yang terserang pada bagian pangkal Batang, maka tanaman akan layu. 

Penyebaran :

Penyebaran jamur ini dapat melalui irigasi/ saluran air ataupun percikan air dan juga melalui tanah. 

Pengendalian :

Teknik pengendalian dapat dilakukan dengan 
  • Menjaga kelembaban di sekitar tanaman agar tidak terlalu tinggi
  • Membuang dan memusnahkan bagian tanaman yang terserang
  • Serta melalukan penyemprotan FUNGISIDA berbahan aktip seperti berikut :
  1. Tebukonazol
  2. Mankozeb
  3. Difekonazol
  4. Heksakonazol

Penyebab kenapa terong anda menjadi busuk adalah mungkin disebabkan jamur phomopsis vexan tersebut, seperti yang sudah saya bilang tergantung jenis gejala yang di alami pada tanaman itu sendiri

Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang mencari tau tentang kenapa terong menjadi busuk. 

Terima kasih salam Petani Indonesia.

Saturday, January 20, 2018

Bagaimana cara mengatasi kutu kebul?

Bagaimana cara mengatasi kutu kebul?? 
Mungkin sebagian orang bertanya-tanya tentang cara "Bagaimana cara mengatasi kutu kebul? "
Memang hama yang satu ini sangat merepotkan bagi para petani, apalagi kalo sudah banyak menyerang pada tanaman kita, haddeh pusing lah pokok nya.
Tapi tenang saja, bagi anda yang mengunjungi blog ini Petani Indonesia, anda tidak akan kecewa, anda bakal tau tips yang akan saya berikan tentang "Bagaimana cara mengatasi kutu kebul" .

Baca juga : Bagaimana cara mengatasi penyakit patek/antraknosa/krepek
Sekarang lanjut aja ke topik pembahasan tentang "bagaimana cara mengatasi kutu kebul"
Bagaimana cara Pengendalian hama kutu kebul 
Kutu kebul/kutu putih (whitefly) 

Salah satu hama penyebab sekaligus pembawa virus MYMIV (Mugbean Yellow Mosaic India Virus) .
Sering juga disebut Virus kuning/ begomovirus. 
Daun berubah menjadi kuning secara perlahan dalam beberapa minggu.
Pertumbuhan tanaman terhambat, ruas Batang memendek, buah terbentuk tidak sempurna (memendek, tidak lurus, melintir, berwarna kekuningan, dan misal pada tanaman kacang beberapa polong seperti bergaris putih).

Kutu kebul/kutu putih (whitefly) atau bahasa ilmiah nya "bemicia tabaci" yang merupakan pembawa virus MYMIV. 
juga sering dijumpai pada tanaman yang tepat nya berada di bawah daun. 
Apabila anda mengecek pada tanaman yang terserang hama ini, balik nya pada salah satu daun atau tangkai daun tanaman tersebut.

Jumlah kutu kebul akan meningkat pada saat musim kemarau.
Pada saat itu juga serangan terbesar hama ini terjadi yaitu pada musim kemarau ketika jumlah mereka yang meningkat.

Pengendalian :

  • Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat lengket warna kuning untuk menangkap kutu kebul. 
  • Melakukan pengamtan perkembangan kutu kebul secara rutin. 
  • Membuang tanaman yang sudah terinfeksi
Serta penggunaan Insektisida berbahan aktif seperti :
  • Metidation
  • Imidakloprid
  • Tiamektosam
  • Diafentiuron
  • Lamda sihalotrin
Perlu anda ketahui bahwa penggunaan bahan Insektisida berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman yang anda tanam, karena kalau menggunakan obat kimia yang sama seperti diatas dan tidak sesuai dengan tanaman nya,  bisa berdampak buruk pada tanaman anda

Obat kimia Insektisida diatas bisa digunakan untuk tanaman sayuran seperti Kacang-kacangan. 
Apabila digunakan pada tanaman yang lain kemungkinan bahan aktif insektisida tersebut akan berbahaya bagi tanaman anda. 
Penggunaan obat kimia insektisida untuk pada tanaman yang lain anda bisa baca di artikel saya sebelum nya BAHAYA PESTISIDA
Disitu djelaskan caranya dan efek Negatif dan Positif bahan obat kimia Pestisida. 

Mungkin itu saja artikel saya kali ini, semoga dapat membantu pengunjung pada blog Petani Indonesia
Jangan lupa juga terus ikutin update an terbaru artikel saya selanjut nya tentang seputar dunia Pertanian. 

Terima kasih. 


Baca juga :

Friday, January 19, 2018

Bercak bakteri pada tanaman


Kembali lagi pada blog petani indonesia
Kali ini saya akan bahas penyakit/bakteri pada tanaman dan cara pengendalianya.
Pada artikel sebelumnya juga saya sudah pernah bahas tentang Hama dan penyakit pada tanaman cabai.
Anda bisa kunjungi link yang sudah saya sediakan diatas,  apabila ingin tau lebih lanjut.
Salah satu penyakit ini cukup di kalangan para petani.



Penyebab :
Penyakit ini adalah bakteri Xanthomonas Euvesicatoria
Gejala :
Gejala penyakit ini ada 3 hal yaitu

  1. Pada Daun
  2. Pada Buah 
  3. Dan pada Batang

Gejala awal pada Daun berupa bercak bulat kecil, hitam dan basah.
Sedangkan Pada Buah bercak berwarna cokelat kehitaman dan apabila diraba terasa cekung, kering dan mengeras
Dan Pada Batang bercak berwarna hitam ke cokelatan yang nampak memanjang.

Bakteri menyerang pada semua umur tanaman baik Vegetatif maupun Generatif.
Kondisi yang mendukung perkembangan penyakit ini adalah suhu hangat (24-30°C)  dan kelembaban tinggi.

Penyebaran penyakit ini terjadi melalui cipratan air akibat hujan maupun penyiraman

Pengendalian dapat dilakukan dengan 

  • pergiliran tanam dengan tanaman non-inang, 
  • Pemupukan berimbang agar tanaman tidak terlalu sukulen
  • Mengatur jarak tanam agar tidak terlalu rapat
  • Melakukan pemangkasan daun-daun tua agar mengurangi kelembaban disekitar tanaman
Dan melakukan aplikasi BAKTERISIDA berbahan aktif  dengan menggunakan obat kimia berikut 
Untuk info lebih lanjut kalian bisa tinggalkan komentar kalian dibawah atau bisa juga berlangganan melalui email anda,  
Saya akan mengirimkan updetan terbaru setiap artikel baru saya buat. 
Sampai jumpa di artikel saya selanjut nya

Terima kasih 

Tuesday, January 16, 2018

Bagaimana cara mengatasi penyakit Patek/antraknosa atau krepek

Bagaimana sih cara mengatasi penyakit patek /antraknosa/krepek pada tanaman cabai?? 
Petani memang sedikit dbuat kewalahan dengan penyakit yang satu ini, karena penyakit ini lumayan sulit untuk dikendalikan atau pun dbasmi sehingga membuat para petani kewalahan mengatasinya.
Dibeberapa daerah di Indonesia penyakit ini memang berkembang pesat adapula yg blm terjamah sama sekali dengan penyakit patek ini,
Nahh kira-kira apakah bisa penyakit ini dikendalikan atau dbasmi?
Tentu saja blog Petani indonesia punya tips, cara pengendalian penyakit Patek/antraknosa, atau dibeberapa wilayah sering disebut KREPEK.

Kira-kira bagaimana sih pengendalian nya? 

Antraknosa/patek/ krepek
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Colletotrichum sp. 
Jamur ini menyerang pada Buah, yg masih muda maupun yg sudah masak atau yg sudah siap untuk di panen.
Memang sangat merepotkan sekali untuk para petani,  karena kalo tidak segera ditanggulangi jamur ini akan cepat menyebar.
 

Gejala dari penyakit antraknosa/patek ini bermula dari bercak kecil dan berkembang hampir seluruh permukaan buah
Menyebabkan kan buah menjadi busuk kering dan agak lunak.
Dalam keadaan yg lembab, kumpulan spora/jamur yg terbentuk berwarna oranye hingga hitam tergantung jenis jamur Colletotrichum yg berkembang.
Buah yang terserang parah akan menjadi keriput dan kering.
Suhu hangat Kisaran (20-27°C)  dan basah dapat mempercepat perkembangan penyakit ini.
Jamur ini bersifat terbawa benih.

Teknik pengendalian penyakit ini yaitu 


  • Dapat dilakukan  dengan membuang dan memusnahkan GULMA
  • Sisa-sisa tanaman yg terinfeksi, mengatur jarak tanam agar tidak terlalu rapat sehingga kelembaban  disekitar tanaman tidak berlebihan
  • Membuaang dan memusnahkan bagian yg terinfeksi
Serta Penyemprotan FUNGISIDA berbahan aktif berikut ini :
  • Kloratalonil
  • Propineb
  • Karbendazim
  • Heksakonazol
Dan apabila teknik ini dilakukan pada saat musim hujan disarankan tambahkan bahan perekat. 

Langkah-langkah untuk menetapkan Pestisida yang akan digunakan. 

  1. Identifikasi OPT, sasaran dengan tepat
Gunakan pestisida dengan kode cara kerja yang sama selama 3 minggu

  2. Lihat daftar pestisida yang diijinkan, untuk OPT sasaran tersebut
Pada minggu ke-4 s.d ke-6 pestisida dengan kode cara kerja yg berbeda dengan langkah ke-4

 3. Pilih merek dagang pestisida yang diijinkan
Pada minggu ke-7 s.d ke-9, gunakan pestisida dengan kode cara kerja yang berbeda dengan langkah ke-4 dan 6

 4. Lihat dan catat kode cara kerja nya
Pada minggu ke-10 s.d ke -12, dan seterusnya gunakan pestisida yang sama dengan langkah ke-4

Perlu diingat!!! 
Hal-hal yang tidak boleh dalam proses pencampuran PESTISIDA :
  1. Formulasi yang sama tapi beda merek dagang 
  2. WP + EC 
  3. Pestisida + Pupuk daun
Nah itulah informasi tips cara pengendalian penyakit antraknosa/patek atau sering dsebut juga krepek
Yang mudah mudahan bisa bermanfaat dan bisa membantu para Petani di seluruh Indonesia bahkan Dunia. 
Dan perlu diingat ya sobat petani Indonesia tentang cara-cara diatas agar pembasmian nya dapat bekerja semaksimal yang anda inginkan. 


Baca juga :

Sunday, January 14, 2018

Penyakit kacang panjang


Nahhh berikut ini saya akan akan bahas penyakit apa saja yang ada pada tanaman kacang panjang, ??
Yukk langsung saja simak.

Apa saja sihh penyakit utama yg menyerang pada tanaman kacang panjang??
Berikut jenis penyakit nya :

  Virus kuning/ begomovirus
Penyakit ini menyerang hampir pada seluruh tanaman sayuran, virus ini juga sudah pernah saya bahas pada artikel sebelum Penyakit utama pada cabai. Disitu saya menjelaskan kan juga tentang virus ini
Bila kalian mengikuti blog ini dari awal kalian pasti sudah faham tentang virus ini.
Kembali ke topik, jenis virus selanjut nya

  BCMV
Penyebab penyakit ini BCMV (Bean Common Mosaik Virus).
BCMV mau rupakanbsebagai salah satu penyakit penting pada kacang panjang.
Terdapat 2 type gejala pada BCMV. Type Mosaik (gambar 1) membuat warna daun belang antara hijau gelap dan hijau terang.
Type nekrosis sistemik(gambar 2) memiliki gejala luka pada daun trkadang terjadi kelayuan pada pucu dan perubahan warna menjadi merah kecokelatan pada jaringan pengangkut.
Type gejala yg berkembang tergantung pada jenis varieatas, waktu infeksi, type virusnya dan kondisi lingkungan.
Teknik pengendalian nya dilakukan dengan menggunakan perangkap lengket warna kuning untuk menangkap kutu daun sebagai langkah pencegahan awal.

 Kudis/ scab
Penyakit ini menyerang bagian daun, tangkai daun, batang, dan polong.
Gejala pada daun mula-mula timbul bercak kecil, bulat, diameter 1-2mm, berwarna cokelat atau cokelat kemerahan.
Seringkali jaringan dsekitar daun menguning, bercak yg tua mempunyai pusat berwarna kelabu atau putih kelabu dan dapat berlubang.
Pada batang gejala yg timbul mirip gejala pada daun. Pada polong,  bercak yg masih muda agak melekuk, jorong,  agak bulat atau kadang tidak teratur, dan berwarna cokelat atau coklat kemerahan.
Jika polong masak maka bercak terangkat dan warna nya menjadi kelabu atau putih kelabu.
Pengendalian dapat dilakukan dengan pergiliran tanaman selain kacang-kacangan membuang dan memusnahkan sisa tanaman yg sakit,
Serta aplikasi fungisida berbahan aktif berikut ini :

  • Mankozeb 
  • Tembaga
  • Metil tiofonat 
  • Kloratalonil
Perlu diingat!!!! 
Hal yg tdk boleh dalam proses percampuran PESTISIDA :
  1. Formulasi yang sama tapi beda merek dagang
  2. WP + EC
  3. Pestisida + pupuk daun. 


Baca juga :

Saturday, January 13, 2018

Merawat kopi agar berbuah lebat


Ok langsung saja saya akan membagikan cara/tips membudidayakan tanaman kopi ini.
Tanaman kopi yg tentunya tanaman ini sudah tdk asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
Karena kopi ini sendiri banyak di budidaya di Indonesia dan tdk bisa di pungkiri biasa nya kopi ini sudah menjadi salah satu favorit untuk dijadikan minuman khusus nya di kalangan masyarakat petani Indonesia sendirii.
 
    Seperti yg kita tau bawasanya tanaman kopi ini termasuk tanaman yg hanya berbuah sekali dalam setahun.
Jadi dari mulai pembungaan sampai menjadi buah masak sampai bisa dipanen itu memerlukan waktu antara 10-11 bulan.

Untuk kopi itu sendiri ada beberapa perawatan yg mungkin tdk dilakukan di tanaman lain.
Antara lain :

  • Pembuangan Tunas Liar
Pembuangan tunas pada tanaman kopi itu sendiri dilakukan sebulan sekali. 
Untuk tunas liar itu sendiri ada 2 macam
  • Tunas liar batang
  • Tunas liar pada ranting/kipas
Untuk tunas batang biasa nya tumbuh dipangkal/di batang itu sendiri. 
Dan sangat menggangu proses pertumbuhan batang induk itu sendiri. 
Kalau tdk dibuang batang bisa mati. 
Dan untuk tunas ranting/kipas
Biasa nya dia tumbuh pada sela-sela bunga dan itu juga harus dbuang karna sangat mengganggu proses bunga untuk menjadi buah. 

  • Pemilihan Tunas baru/Peremajaan. 
Pemilihan tunas baru atau premajaan itu bisa dilakukan bila mana tunas induk sudah tdk maksimal. 

Untuk jenis kopi seperti diatas untuk cara peremajaanya ketika batang induk sudah berbuah 2x / 2 musim istilah nya.
Kita harus siapkan tunas dari batang induk
Cari tunas yg paling bawah sendiri
Ketika tunas baru mulai berbuah kita potong batang induk nya.
Untuk kopi diatas,  cara peremajaan nya ini lain dengan jenis kopi seperti yg pertama diatas.
Untuk tipe yg ini cara peremajaan nya kita harus menyiapkan tunas muda dari pangkal tunas,  bukan dari pangkal batang.


  • Perantingan
Cara perantingan biasa nya dilakukan sesudah buah kopi masak dan sudah dipetik/panen. 
Kita lakukan pemangkasan pada ranting yg sudah tua, agar pertumbuhan ranting yg akan/belum berbuah bisa normal dan maksimal. 

Untuk pemupukan seperti biasa kita lakukan 2x dalam semusim. 
Untuk pemupukan pertama :
  • Kita lakukan sebelum kopi berbunga. 
Untuk pemupukan ke dua :
  • Kita lakukan ketika buah kopi masih muda atau dalam istilah kelapa nya masih DUGAN. 

Nah itu lah beberapa cara perawatan pada tanaman kopi sobat, 
Terima kasih sudah mengunjungi blog kami. 

Friday, January 12, 2018

Penyakit tanaman jagung yang disebabkan oleh jamur

Apa saja sihh,  jenis penyakit yang menyerang pada tanaman jagung??
Langsung saja saya akan memberikan artikel tentang jenis apa saja penyakit nya,
Berikut adalah jenis² penyakit nya!!


  • Karat Daun
  • Hawar Turcium
  • Hawar Maydis 
  • Downy Mildew
  • Penggerek Batang 
  • Busuk Pelepah
  • Busuk Batang ( Bakteri) 
  • Maize Dwarf Mozaik Virus


Nah itu lah beberapa jenis penyakit penyakit yg menyerang pada tanaman jagung, 
Untuk penjelasan lebih detail nya
Saya akan menjelaskan kan 1 per 1 dari jenis penyakit nya dibawah ini

Baca juga :

 1. Hawar Turcicum

PENYEBAB
Penyakit ini dsebabkan oleh jamur Helminthosporium Turcicum. 
GEJALA
Gejala awal sangat mudah dikenali,  berbentuk sedikit oval dan bintik-bintik kecil muncul pada daun, tangkai daun, dan bahkan pada batang tanaman.
Penyakit ini berkembang hampir di seluruh DUNIA, khusus nya daerah yg kelembaban yg sangat tinggi dan suhu sedang.
PENGENDALIAN
Dapat dilakukan dengan cara membersihkan lahan dari gulma,  dan semua sisa² pertanaman sebelum nya,  mencabut tanaman yg terinfeksi,  buang dan hancurkan jauh dari lokasi tanaman
Semprot FUNGISIDA berbahan aktif berikut :
  • Kloratalonil
  • Mankozeb
  • Propinep
  • Dimetomorf
  • Siplokonazol
  • Heksakonazol atau Benomil
Tanam varietas tahan dan pastikan sejak awal tanaman mendapat asupan air dan makanan,  Jangan kekurangan dan jangn Kelebihan. 

 2. Karat Daun
PENYEBAB
penyakit ini disebabkan oleh jamur Puccinia sp
GEJALA
Gejala yg ditimbulakan berupa bintil² kecil yg dikelilingi warna kuning.
Gejala dapat muncul pada daun, pada tangkai, bahkan pada batang tanaman.
Jamur ini sangat mudah disebarkan oleh angin atau gesekan antar tanaman yg rapat dan dapat bertahan pada sisa tanaman terinfeksi yg dbuang ke tanah.
PENGENDALIAN
Dapat dialakuakan pencegahan dengan membersihkan lahan dari tanaman sebelumnya, cabut tanaman yg terinfeksi
Semprot FUNGISIDA berbahan aktif berikut :
  • Kloratalonil
  • Mankozeb
  • Propinep
  • Dimetomorf
  • Siplokonazol
  • Heksakonazol atau Benomil
Tanam varietas tahan dan pastikan sejak awal tanaman mendapat asupan air dan makanan,  Jangan kekurangan dan jangn Kelebihan.


 3. Downy Mildew (Bulai) 
PENYEBAB
Penyakit ini banyak dijumpai di negara Indonesia.
Penyebabnya adalah jamur Peronosclerospora Maydis. 
GEJALA
Gejala berupa garis kuning atau pilutih sejajar dengan tulang daun. 
Pada titik tumbuh jamur, biasa nya terjadi gangguan pembentukan zat hijau daun(klorosis).  Tanaman ini tidak akan tumbuh optimal karena akar tanaman terhambat perkembangan nya. Bila menyerang tanaman pada saat dewasa, biji yg dihasilkan tidak optimal. 
PENGENDALIAN
Dapat dilakukan dengan membersihkan lahan dari gulma dan semua sisa pertahanan sebelumnya,  mencabut tanaman yg terinfeksi, pergantian tanaman selain jagung, aplikasi FUNGISIDA,
Tanaman varietas tahan, dan pastikan tanaman cukup air dan makanan.  Jangan kekurangan atau pun kelebihan.

 4. Hawar Maydis
PENYEBAB
penyakit ini dsebabkan oleh jamur Helminthosporium Maydis. 
GEJALA
Berupa luka kecil berbentuk bujur sangkar. 
Gejala berkembang memanjang hanya berada diantara tulang daun,  sehingga bentung gejala seperti bentuk persegi panjang. 
Penyakit ini lazin ditemukan pada area penanaman jagung yang panas dan lembab. 
PENGENDALIAN
Dapat dialakuakan pencegahan dengan membersihkan lahan dari tanaman sebelumnya, cabut tanaman yg terinfeksi
Semprot FUNGISIDA berbahan aktif berikut :
  • Kloratalonil
  • Mankozeb
  • Propinep
  • Dimetomorf
  • Siplokonazol
  • Heksakonazol atau Benomil
Tanam varietas tahan dan pastikan sejak awal tanaman mendapat asupan air dan makanan,  Jangan kekurangan dan jangn Kelebihan.


 5. Penggerek Batang
PENYEBAB
dsebabkan oleh ulat Ostrinia Furnacalis. 
GEJALA
Gejala yg ditimbulkan berupa berilupa kerusakan pada mekanis pada Daun, Bunga,Batang,dan Tongkol.
Serangan pada umur tanaman 2 dan 4 minggu berpusat pada Daun, Pucuk dan Batang.
Serangan pada umur 6 minggu pada Daun,Batang, Bunga jantan dan Bunga betina(tongkol muda)
PENGENDALIAN
Pengendalian dapat dilakukan dengan agensia hayati seperti

  • TRICHOGAMMA SP
  • Melakukan penanaman tanaman non inang
  • Dan pengontrolan secara mekanik menggunakan perangkap cahaya.

 6. Busuk Pelepah
PENYEBAB
disebabkan oleh jamur Rhizoktonia Solani F sp sasaki. 
Penyakit ini berkembang pada bagian daun dan pelepah daun. 


GEJALA
Berupa bercak konsentris berwarna cokelat keabu-abuan.  Serangan dimulai pada daun pertama dan kedua dari permukaan tanah dan akhirnya berkembang menuju tongkol. 
Pada daerah tropis serangan utama nya berupa tongkol yg membusuk dan sangat jelas terlihat berwarna kecokelatan. 
PENGENDALIAN
Pengendalian dapat dilakukan dengan pengaplikasian agensi hayati pada tanah seperti:
  • Trichoderma
  • Gliocladium
  • Laetisaria
Dan juga semprot FUNGISIDA berbahan aktif berikut:

  • Kloratalonil
  • Mankozeb
  • Propinep
  • Dimetomorf
  • Siplokonazol
  • Heksakonazol atau Benomil
  • Dan tidak melakukan penyiraman secara berlebihan
  • Memastikan sistem drainase pada lahan cukup baik. 

 7. Busuk Batang (Bakteri) 

PENYEBAB
Penyakit ini disebab kan oleh  erwinia chrysanthemi pv.zeae.
Patogen ini dapat berkembang dengan cepat pada kondisi  hangat dan kelembaban  yg tinggi. 
GEJALA
Tanaman yg terserang akan layu diawali daun atas yg kering dan bertekstur remah serta berwarna cokelat gelap
Serta itu gejala pada pangkal batang terlihat seperti tersiram air panas, berbau busuk  dan bertekstur lembek dan di ikuti kemunculan larva. 
PENGENDALIAN
Pengendalian sama saja seperti penyakit pada nomer 7 diatas.


 8. Maize Dwarf Mozaik Virus

PENYEBAB
Penyakit ini disebabkan oleh virus Aphid
Beberapa laporan menyebutkan virus ini bersifat tular benih
GEJALA
Gejala umum yg muncul yaitu berupa adanya garis² berwarna hijau terang dan hijau gelap sepanjang jaringan diantara tulang daun maupun tulang dahanya.
Gejala cenderung terus melihat hampir pada seluruh fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman.  Tongkol tdk akan terisi sempurna.
PENGENDALIAN
Pengendalian dapt dilakukan dengan melakukan pengontrolan terhadap perkembangan aphid, yakni dengan melakukan penyemprotan INSEKTISIDA berbahan aktif berikut:

  • Abamectic
  • Deltametrin
  • Dan Alfa sipermetrin
Pastikan menggunakan benih yang bebas Maize dwarf mosaik virus. 

Nah itulah penjelasan mengenai jenis penyakit yg ada pada tanaman jagung
Semoga membatu kalian yg belum tau
Sampai jumpa lagi di artikel saya selanjutnya

   TERIMA KASIH 


Baca juga :

Thursday, January 11, 2018

Penyakit pada tanaman kubis-kubisan


Halo sobat jumpa lagi di blog Petani indonesia
Seperti biasa saya akan update artikel tntang mengenai tanaman sayuran
Kali ini saya masih akan membahas tentang penyakit yg ada pada tanaman sayur-sayuran salah satu nya KUBIS. 
Atau kalian bisa baca artikel lain tentang penyakit yg ada pada sayuran.

Baca juga :


Langsung saja tak perlu lama-lama kembali ke topik pembahasan
Berikut ini beberapa jenis penyakit yg ada menyerang pada tanaman KUBIS. 


  1. Busuk Hitam
PENYEBAB
penyakit ini adalah bakteri Xanthomonas campestris

GEJALA
pada tepi daun menguning dan berkembang terlihat seperti huruf V dan kering.
Tulang daun pada daun yang menguning berubah warna menjadi hitam.
Penyakit ini mudah disebarkan oleh cipratan air dan bersifat terbawa benih.
PENGENDALIAN
Teknik pengendalianya dengan cara melakukan perlakuan benih menggunakan Sodium Hypochlorite. 
Melakukan pergiliran tanam dngan tanaman yg bukan inang, seperti Jagung dan kacang-kacangan, setidak nya selama 2-3 tahun, membuang dan memusnahkan tanaman yg terserang
Serta pengunaan BAKTERISIDA berikut ini :

  • Streptomycine
  • Asam Oksolinik
  • Dazomet

2. Busuk Lunak
PENYEBAB
Penyebab penyakit ini adalah Bakteri Pectobacterium spp (Erwinia spp). 
GEJALA
Pada gelaja awal berupa luka seperti tersiram air panas,  lalu berkembang dengan cepat menjadi berwarna cokelat dan mengeluarkan aroma busuk.
Bakteri ini dapat bertahan di dalam tanah  dan sisa-sisa bagian tanaman.
Luka akibat proses Kultivasi, serangga-serangga dan panen merupakan awal dari infeksi.
Bakteri ini dapat disebarkan oleh aliran air, dan serangga.
Penyakit berkembang cepat dengan suhu 25-35°C, kondisi lembab, dan curah hujan tinggi.
Banyak ditemukan di dataran menengah dan tinggi.
PENGENDALIAN
Teknik pengendalianya dilakukan dengan cara menghindari Pelukaan, pengendalian pembawa serangga,
Serta peng aplikasian BAKTERISIDA berbahan aktif berikut :

  • Streptomycine
  • Oksitetrasiklin


3. Ulat Daun
PENYEBAB
Disebabkan oleh Ulat daun Kubis (Plutella Xylostella) berwarna hijau muda.
Panjang larva ini kira² 1 Cm.
Ulat bergerak aktif dan jikatersentuh akan menjatuhkan diri serta menggantungkan diri dengan benang halus.
Serangga dewasa berupa ngengat kecil kira² 6 mm panjangnya. , berwarna cokelat kelabu dan aktif pada malam hari. Ulat memakan permukaan bawah daun sehingga terjadi lubang-lubang pada daun.
Jumlah ulat tinggi di musim kemarau atau apabila keadaan cuaca kering selama beberapa minggu. Jumlah ulat yg tinggi terjadi setelah kubis berumur 6-8 minggu.
PENGENDALIAN
pengendalian Ulat dengan cara Tumpang Sari tanaman yang tdk di sukai seperti TOMAT.
Serta Aplikasi INSEKTISIDA berbahan aktif berikut :

  • Klorantraniliprol

Nah itu lah beberapa jenis penyakit yg ada pada jenis tanaman KUBIS-KUBISAN dan cara pengendalian nya 
Semoga saja artikel di blog ini bisa membantu kalian semua sobat Petani Indonesia

Terima kasih bagi anda yg sudah mengunjungi blog ini semoga bermanfaat. 
Sampai jumpa di artikel selanjut nya. 


Baca juga :

Jenis penyakit pada tanaman timun


Penyakit pada timun-timunan di golongkan menjadi beberapa jenis
Apa saja, yuk simak baik² artikel saya dibawah ini

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas lagi masih tentang PENYAKIT yang ada pada sayuran
Yg bakal saya bahas sayuran kali ini adalah JENIS TIMUN-TIMUNAN.
Apa saja jenis penyakit nya langsung saja.



  1. MYSV
Jenis penyakit timun-timunan
PENYEBAB
Penyebab penyakit ini adalah MYSV(Melon Yelow Spot Virus). 
Penyakit ini memiliki Kisaran inang di semua timun-timunan. 
GEJALA
daerah dekat tulang daun menjadi hijau gelap
Diluar daerah itu,  daun berwarna hijau terang ke Kuningan. 
Buah yang terinfeksi menjadi lebih kecil, berwarna hijau gelap, dan NET tidak sempurna.
Virus di sebarkan oleh Thrips palmi dan Pelukaan. 
PENGENDALIAN
dapat dilakukan dengan memusnahkan tanaman yg terinfeksi dan, 
Pengendalian terhadap Thrips dengan INSEKTISIDA berbahan aktip berikut :

  • Prefonos
  • Imidaklopir
  • Abamectin
  • Karbosulfan
  • Piraklofos
  • Tetasipermetin dll.


 2. ZYMV
Jenis penyakit pada timun-timunan
PENYEBAB
penyakit ini adalah ZYMV(Zuchini Yellow Mozaik Virus). Penyakit ini memiliki Kisaran inang di semua timun-timunan. Pada daun dijumpai bentol² berwarna hijau tua dan letaknya tersebar. 
Ukuran daun mengecil dan tanaman menjadi kerdil. Buah berbentuk tidak normal, permukaan benjol. 
Pada taraf serangan yang parah buah menjadi tidak berbiji. 
GEJALA
Gejala nampak jelas pada Tunas. 
Virus dapat ditularkan oleh aphid dan mekanik atau pelukaan. 
PENGENDALIAN
Dapat dilakukan dengan sanitasi terhadap gulma, 
Memusnahkan tanaman yg terinfeksi dengan mengubur atau membakar
Pengendalian terhadap hama VEKTOR
Serta menggunakan varietas tahan atau Toleran. 


Baca juga :






  • Penyakit utama pada cabai



  •  3. Virus kuning / Begomovirus

    Jenis penyakit pada tanaman timun-timunan
    PENYEBAB
    penyebab penyakit ini adalah Begomovirus (domain ditemukan TLCNDV(Tomato Leaf Curl New Delhi Virus)). 
    Penyakit ini memiliki Kisaran inang di semua timun-timunan. 
    Tanaman terinfeksi menjadi kerdil, ruas percabangan memendek, helaian daun mengecil, keriting dan berbentuk seperti mangkok, terkadang disertai perubahan warna menjadi kuning. 
    Tanaman yg terserang umum nya tidak berbunga (Infeksi saat tanaman berbunga menyebabkan bunga gugur sebelum penyerbukan) 
    Virus disebarkan oleh Vektor kutu kebul/kutu putih. 
    PENGENDALIAN
    Dapat dilakukan dngan memusnahkan tanaman yg sudah terinfeksi 
    Mencabut dan memusnahkan Gulma
    Dan mengendalikan hama pembawa virus
    Peng aplikasian memakai bahan aktif sudah saya bahas di artikel sebelum nya 
    Anda bisa baca bila anda kurang memahami cara meng aplikasikan nya. 


     4. Namamaroko (NMK) 
    Penyakit pada tanaman timun-timunan
    PENYEBAB
    Penyebab penyakit ini adalah CABYV(Cucumber Aphid-Borne Yellow Virus). 
    Daun yang terserang akan mengecil dan menguning,  mengkilat seperti plastikbserta agak keras dan tebal. 
    Tulang daun utama mengkerut,  bunga betina sangat berkurang, kalaupun ada akan tlmuncul dengan tidak sempurna
    Virus CABYV disebarkan oleh kutu daun Aphid. 
    Serangan terjadi pada fase awal pertumbuhan  tanaman dapat menyebabkan menjadi kerdil. 
    Kondisi hangat lembab sangat cocok untuk perkembangan aphid,  sehingga meningkatkan resiko penularan terhadap tanaman, 
    PENGENDALIAN
    Teknik pengendalian dapat dengan mengamati perkembangan Aphid sebagai Vektor pembawa Virus.  
    Memasang perangkap kuning yg dilapisi lem perekat aga jumlah aphid dapat di tekan, 
    Memusnahkan tanaman yg sudah terinfeksi. 
    Serta pengendalian aphid dengan aplikasi INSEKTISIDA berbahan aktif berikut :
    • Abamektin
    • Delta metrin
    • Alfa sipermetrin

     5. Bacterial Fruit Blotch
    Penyakit pada tanaman timun-timunan
    PENYEBAB
    Penyebab penyakit ini adalah Bakteri Acidovorax Avenae subs, Citrulli. 
    Penyakit ini memiliki Kisaran inang disemua timun² an. Terutama Melon, Labu, dan Semangka. 
    Permukaan kulit buah memar seperti tersiram air panas,  berwarna abu-abu kusam atau hijau tua. 
    Terdapat bagian yang busuk pada buah, gejala lanjut buah kopyor. 
    GEJALA
    Pada daun menguning dan buah menjadi kopyor
    Penyakit berkembang pada daerah yg panas dengan kelembaban tinggi. 
    Bakteri ini bersifat terbawa benih dan dapat menyerang semua bagian tanaman. 
    PENGENDALIAN
    Pengendalian dapat dilakukan dengan perbaikan saluran air agar tanah tdk tergenang
    Mengatur jarak benih dengan NaOCL, HCL dan peroxyqcetic acid. 
    Aplikasi BAKTERISIDA berbahan aktif TEMBAGA seperti :
    • Cupric hydroxide
    • Copper hidroxosulfate
    • Copper oxychloride

     6. layu Fusarium
    Penyakit pada tanaman timun-timunan
    PENYEBAB
    Penyebab penyakit ini adalah jamur Fusarium oxysporum.
    Penyakit ini memiliki Kisaran inang disemua timun-timunan.
    GEJALA
    Ditandai dengan mengusung nya separuh tanaman atau sebagian daun.
    Tanaman menjadi layu dan kering
    Apabila dibelah bagian pembuluh di batang berwarna ke cokelatan.
    Pada kondisi lembab, dapat ditemui masa jamur berwarna jingga di pangkal batang.
    Jamur dapat bertahan di tanah  dan dapat tersebar melalui alat pertanian dan air.
    PENGENDALIAN
    Dapat dilakukan dengan aplikasi FUNGISIDA berbahan aktif BENOMIL.
    Menggunakan varietas yang tahan,
    Serta melakukan pergiliran tanaman dan sanitasi Gulma.


     7. Gummy Stem Blight (Busuk Batang Berlendir) 
    Penyakit pada tanaman timun-timunan
    PENYEBAB
    Penyebab penyakit ini adalah jamur didymella bryoniae. 
    Penyakit ini memiliki Kisaran inang disemua timun²an dan bersifat terbawa benih. 
    GEJALA
    Penyakit ini dapat pada semua bagian tanaman kecuali akar
    Jaringan yg terinfeksi menunjukan titik titik hitam sebagai badan buah jamur dan pecah ketika kering
    Batang dan buah yg terinfeksi mengeluarkan getah coklat kehitaman yg mengeras. 
    PENGENDALIAN
    Dapat dilakukan dengan memperbaiki saluran air agar air tdk tergenang pergiliran tanaman selain inang,  mengatur jarak tanam yg mengurangi kelembaban, memusnahkan tanaman yg terinfeksi, menggunakan varietas tahan
    Serta aplikasi FUNGISIDA berbahan aktif berikut :

    • Heksokonazol
    • Tridemorf
    • Mankozeb
    • Tebukonazol
    • Metil Tiofanat
    • Pyraclostroblin
    • Chlorothalonil
    • Azoxystrobin
    • Kaptan
    Dan apabila pada musim hujan disarankan menggunakan bahan perekat atau surfaktan. 


     8. Powdery Mildew ( Embun Tepung) 
    Penyakit pada tanaman timun-timunan
    PENYEBAB
    Pnebab penyakit ini adalah jamur Sphaerotheca dan Erysiphe Cichoracearum. 
    Penyakit nini memiliki Kisaran inang di semua timun timunan. 
    GEJALA
    diawali dengan bercak kekuningan pada daun, bila keadaan lembab akan ditumbuhi masa jamur berwarna putih seperti tepung. 
    Bercak menjadi kecokelatan, kering, dan daun gugur. 
    Jamur berkembang pada kondisi hangat dan kelembaban tinggi. 
    Penyebaran melalui angin, percikan air, maupun terbawa secara mekanis. 
    PENGENDALIAN
    dapat dilakukan dengan mengatur jarak tanam untuk mengurangi kelembaban,
    Memusnahkan tanaman yg terinfeksi
    Serta aplikasi FUNGISIDA berbahan aktif berikut:

    • Propineb
    • Metal tiofanat
    • Tridemorf
    • Belerang
    • Menggukan varietas tahan. 



     8. Downy Mildew ( Embun Bulu/Kresek) 
    Penyakit pada tanaman timun-timunan
    PENYEBAB
    Penyebab penyakit ini yaitu jamur Pseudoperonospora cubensis yg memiliki Kisaran inang di semua timun2an. 
    GEJALA
    Pada Melon dan Ketimun gejala berupa bercak- bercak kekuningan pada permukaan daun bagian atas yg dibatasi tulang daun.
    Pada Semangka gejala berupa bercak kuning, tdk beraturan, yg selanjutnya mngering sehingga hanya tulang daun saja yg hijau. Pada saat kelembaban tinggi, dibawah permukaan daun akan nampak kumpulan jamur berwarna kehitaman.
    Kondisi yg mendukung perkembangan jamur adalah kelembaban tinggi dengan suhu 18-22°C atau hujan yg diselingi panas.
    PENGENDALIAN
    pengendalian dapat dilakukan dengan aplikasi FUNGISIDA berbahan aktif BELERANG berikut:

    • Hekaokonazol
    • Simoksanil
    • Mankozeb
    • Propineb

    Daftar isi Penyakit pada timun-timunan

    • MYSV
    • ZYMV
    • VIRUS KUNING / BEGOMOVIRUS
    • NAMAMAROKO (NMK) 
    • BACTERIAL FRUIT BLOTCH
    • LAYU FUSARIUM
    • GUMMY STEM BLIGHT( BUSUK BATANG BERLENDIR) 
    • POWDERY MILDEW(EMBUN TEPUNG) 
    • DOWNY MILDEW(EMBUN BULU/KRESEK) 

    Nah gmana sobat Petani indonesia, sekarang sudah tau kan, apa saja penyakit yg ada pada timun-timunan
    Semoga saja artikel saya bisa membantu anda yang belum mengetahui nya

    Sekian dan trimakasih sampai jumpa  di artikel saya Selanjutnya.  !!!


    Baca juga :


    Artikel terkait

    Bagaimana cara mengatasi penyakit Patek/antraknosa atau krepek

    Bagaimana sih cara mengatasi penyakit patek /antraknosa/krepek pada tanaman cabai??  Petani memang sedikit dbuat kewalahan dengan penyakit...